Pengertian Dan Tujuan Keterampilan Membaca
1. Pengertian Keterampilan Membaca
Keterampilan adalah suatu kemampuan dalam melakukan sesuatu. Seseorang
dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
Dalam KBBI (2007: 1180) keterampilan adalah kecakapan untuk
menyeleksikan tugas.
Muttaqin (2008) menyatakan bahwa pengertian keterampilan dalam konteks
pembelajaran adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan
tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
Broto (dalam Abdurrahman, 2003: 200) mengemukakan bahwa membaca
merupakan kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan mengolah bahan
bacaan secara aktif. Hodgson (dalam Tarigan, 2008: 7) mendefinisikan
bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Membaca tidak semudah hanya
melafalkan bentuk dan tanda tulisan tetapi juga perlu proses untuk
memahami isi bacaan. Sedangkan Marabimin (dalam Suwarjo, 2008: 94)
menyatakan bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif.
Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh
informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman
baru.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
keterampilan membaca adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama
mengikuti proses pembelajaran. Dengan siswa terampil membaca maka akan
melakukan proses produksi yang dapat menghasilkan pengetahuan,
pengalaman, dan sikap-sikap baru. Seperti halnya sebuah perusahaan yang
menghasilkan sesuatu melalui proses mengolah seseorang dalam kegiatan
membaca bertujuan untuk mengolah bacaan demi memperoleh informasi.
2. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah mendapatkan informasi yang tepat dan
benar. Hal ini ditegaskan oleh Rahim (2007: 11) membaca bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau pesan dari teks. Membaca dengan tujuan,
cenderung lebih memahami dibandingkan dengan yang tidak mempunyai
tujuan. Menurut Tarigan (2008: 9) tujuan utama dalam membaca adalah
untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna,
arti (meaning) erat sekali hubungannya dengan maksud tujuan atau
intensif kita dalam membaca.
Hal ini sesuai pendapat Nurhayati (2009: 4) bahwa tujuan membaca
mempunyai kedudukan yang sangat penting karena akan berpengaruh pada
proses membaca dan pemahaman membaca. Resmini (2006: 94) menjelaskan
bahwa pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan
tersebut yaitu:
a. menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan.
b. membaca bersuara memberikan kesempatan kepada siswa menikmati bacaan.
c. menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan.
d. menggali simpanan pengetahuan atau schemata siswa tentang suatu topik.
e. menghubungkan pengetahuan baru dengan schemata siswa.
f. mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan dengan lisan dan tertulis.
g. melakukan penguatan dan penolakan terhadap ramalan-ramalan yang dibuat oleh siswa sebelum melakukan perbuatan membaca.
h. memberikan kesempatan kepada siswa melakukan eksperimentasi untuk meneliti sesuatu yang dipaparkan dalam sebuah bacaan.
i. mempelajari struktur bacaan.
j. menjawab pertanyaan khususnya yang dikembangkan oleh guru atau sengaja diberikan oleh penulis bacaan.
Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca
adalah mendapatkan informasi dari bacaan sesuai dengan tujuan
masing-masing pembaca. Membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih
memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan dalam
membaca, dan akan dengan mudah memperoleh banyak pengetahuan tentang
isi, makna, arti dari suatu bahan bacaan.
3. Jenis-jenis Membaca
Menurut Tarigan (2008: 11-13) Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya
suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka dapat dibagi
menjadi membaca nyaring dan membaca dalam hati.
a. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan
yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan
pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik
yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
b. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Selanjunya Harras (2009: 5) berpendapat bahwa dilihat dari cakupan bahan
bacaan yang dibaca, secara garis besar membaca dapat digolongkan
menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. Ada tiga jenis
membaca ekstensif, yakni membaca survei, membaca sekilas, dan membaca
dangkal. Sedangkan membaca intensif dibagi menjadi dua, yakni (1)
membaca telaah isi yang dibagi lagi menjadi membaca telaah teliti,
membaca pemahaman, membaca kritis dan membaca ide, (2) membaca telaah
bahasa yang dibagi menjadi membaca bahasa dan membaca sastra.
Jenis-jenis membaca tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar Jenis-Jenis Membaca (Harras, 2009: 5)
Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis membaca tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan membaca dapat dibedakan menjadi dua yaitu
membaca ditinjau dari terdengar atau tidaknya suara dan membaca
berdasarkan cakupan bahan bacaan. Membaca berdasarkan terdengar atau
tidaknya suara dibedakan menjadi dua yaitu membaca nyaring dan membaca
dalam hati. Sedangkan membaca berdasarkan cakupan bahan bacaan terdiri
dari membaca ekstensif dan membaca intensif. Dalam penelitian ini jenis
membaca berdasarkan terdengar atau tidaknya suara termasuk dalam jenis
membaca nyaring, dan bila ditinjau dari cakupan bahan bacaan maka
penelitian ini termasuk dalam jenis membaca intensif.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca. Dalam membaca cerita
juga banyak faktor yang mempengaruhi, baik bagaimana mengekspresikan
cerita atau bagaimana memahami isi cerita. Faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca menurut Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2008: 16-24)
ialah ;
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis menyangkut kesehatan fisik, perkembangan neurologis.
b. Faktor Intelektual
Intelektual yang terkait dengan intelegensi merupakan kemampuan berpikir
yang terdiri dari pemahaman yang mendasar tentang situasi yang
diberikan dan merespon secara tepat.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi latar dan pengalaman siswa di rumah dan sosial ekonomi keluarga siswa.
d. Faktor Psikologis
Faktor Psikologis mencakup (a) motivasi, (b) minat, serta (c) kematangan sosial, emosional, dan penyesuaian diri.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi membaca yaitu pembaca harus dalam keadaan sehat agar dapat
membaca dengan baik, memiliki kemampuan berpikir yang baik, mempunyai
pengalaman yang baik, dan memiliki motivasi, minat dan kematangan sosial
dan emosional.
5. Materi Pembelajaran Membaca
Materi pembelajaran adalah unsur penting yang harus disiapkan guru
sebelum melaksanakan pembelajaran dan merupakan bagian dari kurikulum.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan megenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa mempunyai arti sangat
strategis dalam mengakses dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Bahkan
melaui membaca semua ilmu dapat diserap sempurna oleh sebagian besar
peserta didik.
Standar kompetensi dalam ruang lingkup membaca di kelas V semester genap
adalah memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan
membaca cerita anak. Materi pembelajaran dalam ruang lingkup membaca
adalah (1) membaca carita anak, (2) membaca dua bacaan, (3) membaca dua
bacaan bertema sama, (4) membaca daftar susunan acara, dan (5) membaca
jadwal perjalanan.
Materi Pembelajaran dalam penelitian ini adalah membaca cerita anak,
karena pembelajaran membaca di kelas masih banyak mengalami hambatan
seperti siswa sulit dalam memahami isi dari suatu cerita. Hal tersebut
terjadi karena belum adanya proses pembelajaran yang inovatif.
6. Keterampilan Membaca Cerita
Kegiatan membaca harus diadakan penilaian, sehingga perkembangan
keterampilan membaca dapat terlihat, apakah mengalami peningkatan atau
tidak. Strategi penilaian dalam kegiatan keterampilan membaca bisa
dilakukan dengan observasi dan dokumentasi secara periodik, konferensi,
portofolio, menilai diri sendiri, tes, dan ujian (Pappas dalam Rahim,
2007: 142).
Menurut Rahim (2007: 146) tingkat keterampilan membaca siswa yang perlu
dinilai meliputi: (a) lafal dan intonasi, (b) penggunaan tanda baca, (c)
tidak mengulang kata-kata, (d) kecepatan membaca, (e) pemahaman isi
cerita dan (f) keruntutan cerita. Adapun alat yang dapat digunakan
adalah dengan lembar penilaian proses membaca.
Berdasarkan beberapa strategi penilaian yang telah dikemukakan di atas,
maka teknik penilaian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
tes keterampilan membaca karena yang dinilai adalah tentang tingkat
keterampilan membaca siswa. Dalam penelitian ini tingkat keterampilan
yang dinilai adalah pemahaman isi cerita dengan indikator (a)
menjelaskan unsur-unsur cerita, (b) mengidentifikasi unsur-unsur cerita,
(c) menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita, (d)
menentukan pokok-pokok isi cerita, (e) merangkai pokok-pokok isi cerita
ke dalam beberapa kalimat, (f) menyimpulkan isi cerita dalam beberapa
kalimat, dan (g) menceritakan kembali isi bacaan dengan kata-kata
sendiri
How to get to Caesars Palace Casino by Bus? - JetBlue
BalasHapusJust like in 군포 출장마사지 Vegas, there are three 순천 출장샵 different options on the 안동 출장샵 way: 안동 출장마사지 The shuttle from Caesars Palace to Caesars Palace Casino. The first 진주 출장마사지 option is to